Amasya Turki 1
Amasya merupakan kota bersejarah nan cantic dengan keindahan dan kemagahannya. Berdiri diantara kota-kota bersejarah dan megah lainya antara lain Samsun, Orum, Yozgat dan Tokat, serta berasa di sekita lembah Yesilimark. Sejarah panjang kota ini menjadikannya sebagai pusat seniman, ilmuwan dan sastrawan.
Setelah Seljuk dan Ottoman, pemukiman yang mempesona ini
mulai berkembang dengan bangunan-bangunan luar biasa lainnya. Masjid, makam,
makam dan madrasah yang tak terhitung jumlahnya, air mancur dan istana dibangun
di sini yang merupakan salah satu alasan utama mengapa itu adalah pusat budaya
yang signifikan saat ini.
Pada masa ini, Amasya memberikan tempat dan menjadi tempat
pelatihan bagi kurang lebih dua belas Shahzadah (putra-putra sultan). Mereka
adalah para Lalas atau negarawan terdidik yang ditugaskan sebagai pembimbing
para pangeran muda. Oleh karena itu, Amasya juga dikenal sebagai Negeri Para
Pangeran.
RUMAH YALIBOLU
Dari jauh, rumah Yalibolu Nampak pemandangan yang seram,
seperti kepala raksasa dengan dua mata melotot
dan hidung menyeramkan, serta sedang meyeringai gigi-giginya. Namun
jangan salah, rumah ini berdiri dengan
tenang diaantara tebing benteng dan tepi sungai Amasya dengan pemandangan
mempesona di sekitarnya. mencerminkan Gaya Seni Ottoman tradisional di zaman
now.
Arsitektur Rumah Yalibolu
Rumah Amasya Yalıbolu memiliki struktur arsitektur yang luar
biasa, mencerminkan Gaya Arsitektur Sipil Ottoman. Rumah dengan dua lantai ini
terdiri dari Bagian Haremlik dan Selamlık (Salam); Bagian haremlik hanya
digunakan pemilik rumah dan anggota keluarganya karena itu adalah tempat
pribadi. Namun bagian Salam umumnya dibuka untuk umum seperti tamu dan
pengunjung lainnya.
Berdasar fungsi dari bangunan rumah tersebut, setidaknya ada
persamaan dengan tata bangunan yang ada di Jawa. Di bagian depan, rumah Jawa
disebut sebagai Pendopo, yang berfungsi untuk menerima tamu, pertemuan keluarga
ataupun rapat. Sedangkan di bagian belakang disebut “dalem” yang berfungsi
sebagai rumah pribadi, berisi kamar-kamar dalam keluarga.
Di area ini ditemukan sebuah gerbang yang indah termasuk
sumur air, halaman dan tungku di antara kedua ruang tersebut.
Selain itu, Rumah Yalıbolu berisi sebuah rumah besar bernama
Sahnis atau Sahn-I Sirin, dan kamar-kamar menakjubkan yang dikelilingi sofa
khusus (aula), balkon kantilever dan guillotine yang menggairahkan, jendela
oriel. Kecuali fitur-fitur itu, sementara lantai pertama terbuat dari batu atau
beton, lantai kedua dilengkapi dengan ubin kayu dan beralur.
KING ROCK TOMBS
King Rock Tombs artinya “Batu Makam Raja”, jika di Jawa diistilahkan “Punden”. Makam ini dibuat pada masa kerajaan Pontus sekitar 333 tahun SM, memang terlihat fantastis, namun juga terkesan angker, karena dibuat di lereng bebatuan di Gunung Harsena. Pada masa pemerintahan yang berbeda, King Rock tomb ini difungsikan sebagai penjara dan pertapaan, yaitu Era Roma (Bizantium Mithridates IV). Namun pada saat Sultan Melik Ahmed Danismend Gazi berkuasa, tempat ini digunakan untuk bertapa bagi pertapa kristen, pendeta dan biksu
Posting Komentar