Uniknya Cappadocia

Kalau kalian punya anak, boleh saja diberi nama Coppadicia, kelihatan nama yang cantik. Namun di Turki bukan nama anak ya, melainkan nama kawasan, atau daerah, daerah yang cantic dan unik yang tidak terdapat di tempat lain :

Cappadocia merupakan peninggalan Bangsa Het dari Kerajaan Hitties sekitar 3000 tahun lalu. Kerajaan ini sendiri dikenal sebagai salah satu imperium termaju di zamannya yang berkuasa sejak tahun 1700 SM hingga 1190 SM. 

Cappadocia adalah daerah yang mewariskan bukti-bukti sejarah berupa bangunan arkeologi  di Anatolia Tengah, terutama di Provinsi Nevşehir di negara Turki sekarang. Pada zaman Herodotus, Coppadocia terdiri dari daerah dari Pegunungan Taurus ke wilayah Euxine (pada Laut Hitam), dengan batas selatan rangkaian pegunungan Taurus yang memisahkannya dari daerah Kilikia, batas timur hulu sungai Efrat dan dataran tinggi Armenia, batas utara Pontus, dan batas barat Likaonia serta bagian timur Galatia. 

Nama ini secara tradisional digunakan dalam sumber-sumber Kristen sepanjang sejarah dan masih dipakai luas sebagai konsep turisme internasional di Turki untuk mendefinisikan daerah yang memiliki sejumlah keajaiban alam, khususnya "cerobong peri" (fairy chimney) dan warisan budaya Anatolia dan Turki yang unik.

Terjadinya bentuk-bentuk unik nan spektakuler dari bebatuan di Coppadocia, merupakan hasil “lukisan alam” yang dimulai dari erupsi gunung berapi purba mulai jutaan tahun lalu, hujan, angina dan air. 

Jamur Batu

Konon di daerah ini jutaan  tahun silam ada gunung api purba yang mengalami erosi, sehingga debu dan batu vulkanik menutupi daerah tersebut.Gunung-gunung tersebut adalah Gunung Erciyes, Gunung Hasan dan Gunung Gulludag.  Namun seiring berjalannya waktu, air hujan, angin, erosi  mampu mengikis batuan yang timbul dari abu  & batu vulkanik tersebut dan berubah bentuk menjadi seperti jamur, itulah yang dinamakan Jamur Batu atau fairy chimneys. 

Jika dilihat dari jauh, terlihat seperti bangunan candi di Indonesia, namun berbeda, jika candi dibangun dengan arsitek manusia, jamur batu ini dibangun oleh lukisan alam.

Rumah Batu

Selain batu-batu yang berubah bentuk menjadi “Batu Jamur”, batuan lembut yang terbentuk dari erosi gunung berapi tersebut, dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk membuat tempat tinggal (rumah), gereja, masjid dan bangunan lain dengan cara memahat.

Hotel Goa

Sobat traveler yang pengin merasakan tinggal di rumah-rumah batu, bisa merasakan sensainya di Hotel Goa. Hotel ini dibangun dengan memanfaatkan batu-batu yang memang tersedia di seantero Coppadocia. Bahkan ada kamar yang didesain di agar pengunjung bisa  merasakan kehidupan penduduk Cappadocia di jaman dahulu (tempo doeloe).

Akan tetapi jangan khawatir Anda tidur beralaskan batu, kamar-kamar di hotel goa mempergunakan furnitur dan perlengkapan modern, dimulai dari kasur, televisi, AC, lampu, dan lain sebagainya.

Menyusuri Bukit dengan Kuda

Kalian yang pengin menikmati semilirnya angin perbukitan untuk melepas penat, perlu juga menyusuri jalan setapak diantara bukit-bukit dan goa dengan menaiki kuda. Santai aja, disini kudanya tidak binal ya, tapi sudah jinak dan siap diajak jalan-jalan dengan tenang.

Naik Balon Udara

Pemandangan yang menakjubkan Coppadicia dilihat dari sudut yang luas, dapat Anda nikmati dengan cara menaiki balon udara. Diri atas, sobat traveler bisa memandang dengan leluasa berbagai sudut hamparan keindaahan yang sangat menakjubkan. 

Kota Bawah Tanah

Selama ini kita mengenal bunker yaitu tempat yang dibangun di bawah tanah untuk berlindung. Seperti di Irak, bungker dipakai untuk berlindung dan menyembunyikan persenjataan. Namun di Coppadicia, ini bukan sembarang bunker, melainkan sudah menjadi kota bawah tanah, yang mampu menampung 20 ribu orang, lengkap dengan hewan ternak, lumbung makanan dan segala jenis keperluan hidup. Kota bawah tanah bukan bangunan peradaban abad 20, namun dibangun dari riuan tahun silam.

Demikianlah beberapa destinasi yang bisa sobat traveler nikmati di Coppadocia.

Pigeon Valley

Jika diterjemahkan, artinya  “lembah merpati”, ya demikian namanya. Tempat ini berada di sebuah lembah, atau dataran rendah diantara dataran tinggi lain, yang mana banyak terdapat sarang burung merpati, berupa lobang-lobang kecil di perbukitan batu.

Pada jamannya, merpati dipergunakan manusia untuk mengantar pesan, maka sering kita dengar istilah “merpati pos”.  Di tempat inilah ribuan tahun lalu sudah dimanfaatkan merpati sebagai alat komunikasi.

Posting Komentar