Wisata Titik Nol Jogja

lesehan malioboro mahal

Wisata Titik Nol Jogjakarta, Cukup Jalan Kaki

Titik nol Jogja, apa itu ? Ya, mungkin sebagian dari sahabat wisata new normal ada yang belum mengetahuinya. “Titik Nol Jogja” merupakan area atau kawasan yang terletak di pusat kota Jogjakarta, yaitu perempatan atau persimpangan jalan, yang mempertemukan Jl. KH Dahlan (Barat), Jl. Panembahan Senopati (Timur), Jl. Jend. Ahmad Yani (Utara) dan Jl. Pengurakan (Selatan), seperti pada potongan peta sbb.

Sebuah persimpangan yang menjadi favorit wisatawan maupun anak-anak luar daerah yang sekolah/kuliah di Jogja untuk kongkow, ataupun selfie-selfie disini. Karena memang banyak spot untuk foto yang bagus di area ini. Pelataran yang dibangun di sekitar  titik nol mampu menampung  ribuan orang, dengan tidak asal bangun, namun dibuat artistik, indah dan bersih. Bagi yang belum tahu, istilah “pelataran” kira-kira sama dengan “pedestrian”.

Nah, berikut ini destinasi wisata yang berdekatan dengan Titik Nol Jogja, yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

1. Pelataran Titik Nol.

Area pelataran Titik Nol Jogja sangatkah luas, terletak di depan Museum Vredeburg, depan Istana Kepresidenan, depan Kantor Pos Besar & BI, dengan di tempatkan tempat duduk berupa bangku, ada pepohonan yang mempercantik suasana. Area ini jika ke Utara, tersambung dengan Jalan Malioboro sisi kanan dan kirinya. Jika ke Timur, akan bertemu Jl. Panembahan Senopati dan Taman Pintar. Jika ke Selatan, akan bertemu Alun-Alun Utara, Masjid Kauman, Keraton dan Museum Sonobudoyo 1 & 2.

Di Pelataran ini sahabat Wisata-New-Normal.biz id bisa ngobrol-ngobrol mabil menikmati indahnya malam kota Jogja, swafoto buat dokumentasi kunjungan wisata kalian. Bagi yang suka main Instagram, tempat ini juga “Instagramable” banget…atau “Tiktokable” pastinya. 

2. Jalan Malioboro.

Siapa yang tidak tahu Malioboro, benar-benar ketinggalan jaman. Kalian yang suka bawa oleh-oleh, tempat ini bagaikan “surganya”, ada handy craft, fashion dengan berbagai jenis, sampai kuliner.

Tempat ini menjadi tempat terfavorit sekaligus ikon wisata. Sampai ada ungkapan “kalau ke Jojgakarta belum ke Malioboro, sama dengan belum ke Jogjakarta”. 

3. Pasar Beringharjo.

Pasar Beringharjo berjarak sekitar 300 meter dari Titik Nol Jogja. Pasar ini bisa dibilang pasar tradisional yang sangat lengkap, asal kalian mau “ngubek”, telaten mencari barang yang kalian mau. Segala macam jajanan khas Jogja seperti geplak, bakpia pathuk, kue pia, kripik tempe, brownies telo wungu, yangko, gudeg, dan segala macam jajanan khas Jogja. Ada pula handy craft atau kerajinan tangan seperti gerabah Kasongan, wayang, asesories dan lain-lain, ada pula batik, kaos, tas sekolahpun ada, kaos iconic, seperti kaos dagadu.Pendek kata, penulis tidak sanggup menyebutkan satu-persatu karena jumlah dan jenis barang yang  diperdagangkan  sangat banyak.

4. Gedung Agung

Kami kutip dari situs resmi Sekretariat Negara Republik Indonesia, https://www.setneg.go.id, Istana Kepresidenan Yogyakarta merupakan kantor dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Fungsinya yang lain merupakan persinggahan/sebagai tempat menerima atau menginap tamu-tamu negara, baik yang secara resmi datang untuk kepentingan kenegaraan maupun secara tidak resmi melakukan kunjungan ke objek-objek wisata di Yogyakarta.

Sejak tanggal 17 April 1988, Istana Kepresidenan Yogyakarta juga digunakan untuk penyelenggaraan Upacara Parade Senja pada Setiap Tanggal 17, dimana acara tersebut merupakan ajang untuk acara perkenalan Taruna-Taruna Akabri Udara yang Baru, dan sekaligus sebagai acara perpisahan para perwira muda yang baru lulus dengan Gubernur dan masyarakat Daerah  Istimewa Yogyakarta. Sejak tanggal 17 Agustus 1991, secara resmi Istana Yogyakarta digunakan sebagai tempat memperingati Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta.

5. Keraton Jogjakarta Hadiningrat

Pada zamannya, Keraton Jogjakarta Hadiningrat adalah pusat kekuasaan politik / pusat pemerintahan, namun seiring konstelasi politik pasca kemerdekaan  Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Kerajaan Jogjakarta Hadiningrat menyatakan diri bergabung bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga, dalam perjalanan sejarah, Kerajaan ini menjadi Daerah Istimewa Jogjakarta, sebuah provinsi yang berstatus sebagai daerah istimewa. Keonsekuensi dari pilihan politik tersebut, pusat pemerintahan bergeser ke Kantor Gubenur dan DPRD DIY, sehingga, Keraton Jogjakarta Hadiningrat berubah fungsi menjadi Pusat Budaya.

Sejarah panjang yang dilalui kerajaan ini meniggalkan warisan berbagai bukti-bukti sejarah, baik itu serat / kitab, senjata, bangunan, seni budaya, dan lain sebagainya. Semua intu ada dalam lingkungan Keraton Jogjakarta Hadiningrat.

6. Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman terletak di sebelah barat Alun-Alun Utara, masih satu komplek dengan Keraton. Kalau kalian akan sholat atau istirahat di sela-sela ekplore kawasan Titik Nol Jogja, kalian cuku jalan kaki saja, yang jaraknya dari Kantor Pos Besar sekitar 350 meter.

Masjid Gedhe Jogjakarta adalah masjid tertua yang dibangun oleh Kerajaan Islam Ngayogyokarto Hadiningrat atau Kasultanan Jogjakarta. Masjid Gedhe dibangun setelah Sri Sultan Hamengku Buwana I selesai membangun kraton baru, sebagai pusat pemerintahan baru hasil dari perundingan Giyanti (13-Februari- 1755 )

7. Alun-Alun Utara

Bagi yang belum tahu, alun-alun adalah lapangan kosong / bebas dari bangunan, yang sudah disediakan oleh pemerintahan Kraton Jogjakarta sejak jaman dahulu. Fungsi alun-alun adalah untuk sarana mengumpulkan rakyat /amasyarakat, prajurit dan keperluan seni budaya. Yang istimewa, Keraton Jogjakarta Hadiningrat memiliki dua alun-alun, yaitu Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan.

Kalau kalian sudah selesai sholat di Masjid Gedhe Kauman, tinggal selangkah sudah sampai di Alun-Alun Utara. Saat ini sering diadakan acara rakyat, yang bisa dinikmati siapa saja. Kalian bisa santai, bahkan lesehan, smbil menikmati indahnya suasana malam.

8. Taman Pintar

Di ekat Titik Nol Jogja terdapat wahana wisata edukatif yang canggih dan inovatif dalam memperagakan sains dan teknologi. Kalian pasti senang dan tercerahkan jika mengunjungi tempat ini.Tiketnya pun murah sekali, mulai Rp. 3.000 s.d 45.000,-

Ada banyak wahana meanarik diantaranya : Oval Otak, Planetarium, PAUD, Wahana Bahari, Lalu lintas. Selain itu ada Wahana Kreatifitas nan seru, seperti Lukis Kaos, Kreasi Gerabah, Kreasi Batik. Ada juga Teater 4D (Empat Dimensi) Dino Adventure, Hand On Science, dan Presenter TV untuk belajar jadi presenter.

9. Museum Benteng Vredeburg.

Museum ini terletak berseberangan jalan dengan Gedung Agung (Istana Kepresidenan), bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 4-5 menit dari Titik Nol Jogja.

Benteng Vredeburg adalah bukti sejarah penjajahan Belanda yang mencengkeram bangsa kita sampai jantung ibukota Jogjakarta, didalamnya ada meriam yang siap ditembakkan, bahkan ke keraton jika mereka berselisih.

10. Kantor Pos Besar.

11. Bank Indonesia.

12. Museum Sonobudoyo 1

13. Museum Sonobudoyo 2

14. Masjid Soko Tunggal

Masjid Soko Tunggal adalah sebuah masjid di  daerah Tamansari, Kelurahan  Patehan Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Berada di kawasan Njeron  Beteng  Kraton Yogyakarta, masjid ini berada tepat di depan pintu masuk objek wisata Tamansari.

Masjid ini unik, karena hanya memiliki satu tiang penyangga (soko), yang umumnya empat. Masjid ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan diresmikan pada hari Rabu Pon tanggal 28 Februari 1973

Demikianlah beberapa area wisata di sekitar Titik Nol Jogja, yang bisa kalian jangkau dengan berjalan kaki. Untuk menjangkau 14 destinasi sekitar Titik Nol Jogja kalian perlu seharian disini, namun jangan khawatir kelaparan atau kehausan.Di sepanjang jalan atau katakanlah di seantero kawasan ini banyak terdapat outlet kuliner dengan harga terjangkau.

Perlu menjadi catatan, saat ini sedang diberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),yaitu saat direalese tulisan ini tanggal 25 JAnuari 2021. Maka dari itu tempat inipun cenderung sepi dari pengunjung dan pedagang. Jika kalian berniat akan berwisata, sebaiknya ditunda dahulu sampai keadaan membaik.

pewaris tahta kraton jogja





Posting Komentar